QQ289 - Harta kekayaan Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar sekaligus anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani kini tengah disoroti masyarakat.
Banyak yang menilai kekayaan Andhi Pramono dianggap tak wajar, usai sederet potret dirinya dan keluarga yang doyan pakai barang mewah tersebar di sosial media.
Terkuaknya gaya hidup mewah Andhi Pramono dan keluarga, membuat kepercayaan masyarakat terhadap Kemenkeu semakin menipis.
Kekayaannya pertama kali mulai disorot usai potret rumah mewahnya dibagikan netizen di dunia maya.
Tak hanya rumah, gaya hidup mewah juga dipamerkannya lewat barang-barang mewah seperti cincin batu mulia dan jam tangan Rolex yang sering digunakannya.
Bahkan gaya hidup sang istri dan putrinya kini juga ikut menjadi sorotan warganet.
Berapa perkiraan harta yang dimiliki Andhi Pramono sebagai seorang Kepala Bea Cukai ?
Berdasarkan catatan LHKPN KPK, Andhi Pramono diketahui memiliki total kekayaan Rp13,7 miliar.
Total kekayaan itu meliputi berbagai aset mewah yang dimilikinya. Contohnya seperti 13 kendaraan yang separuhnya adalah mobil antik yang jika ditotalkan bernilai Rp1,8 miliar.
Sederet aset dan properti juga dimiliki olehnya. Total harga-harga aset itu juga bisa dibilang cukup fantastis yakni Rp6,9 miliar.
Pejabat asal Salatiga, Jawa Tengah itu juga memiliki aset senilai Rp2,9 miliar dalam bentuk surat berharga dan kas maupun setara kas senilai Rp1,2 miliar.
Kekayaan itu juga dimanfaatkan dengan cerdas oleh Andhi Pramono untuk masa depannya. Ia disebut memiliki 71 persen aset produktif berupa properti senilai Rp6,9 miliar dan surat berharga Rp2,9 miliar.
Sayangnya, aset lancar seperti tabungan, kas dan setara kas sepertinya tak dipertimbangkan secara matang olehnya.
Sebab Andhi hanya memiliki aset lancar sekitar 8,7 persen atau setara dengan Rp1,2 miliar.
Kehidupan Andhi Pramono kini juga sedang menarik perhatian PPATK. Bahkan PPATK juga menyebutkan ketidak wajaran terhadap harta kekayaan miliknya.\
PPATK juga menduga Andhim melakukan pencucian uang seperti yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar