QQ289 - Hotman Paris dan Nikita Mirzani tengah terlibat konflik panas. Hal itu bermula kala Nikita menyentil sang pengacara kondang.
Alasannya, Nikita Mirzani tak suka saat mengetahui Hotman Paris menjadi salah satu pemegang saham skin care milik dokter spesialis kecantikan, Richard Lee.
Ya, seperti diketahui sebelumnya bahwa Richard Lee sendiri pernah membongkar kandungan berbahaya sebuah produk skin care, di mana Nikita Mirzani sebagai brand ambassador-nya.
Nikita pertama kali menyentil Hotman Paris dengan mengatakan agar Hotman jangan terlalu banyak gimik, karena dapat menghilangkan harga diri.
"Teruntuk Hotman Paris, gue punya ide cemerlang buat lo ya. Daripada lu gamak gimik gamak gimik, nggak ada banget harga dirinya ya," katanya.
"Daripada lu sibuk gamak gimik gamak gimik, cewek sini cewek situ, Story ini Story itu," sambungnya.
Baca Juga : Tips Diet Saat Ramadan DISINI
Sementara itu, Hotman Paris menyebut bahwa dirinya enggan meladeni perkara murahan yang dibuat Nikita Mirzani.
Dengan jemawanya, ia mengatakan bahwa bisnis yang dipegang olehnya akan membuat para pesaing ketar-ketir. Termasuk dalam bisnis skincare yang kini digelutinya.
"Memang kalau terlalu populer dalam bisnis maupun dalam bidang pengacara, pasti saingan-saingan merasa kesaing," katanya.
Untuk itu, ia pun ogah memberikan klarifikasinya. Alasannya, karena ia sendiri enggan meladeni perkara murahan.
"Ada orang minta klarifikasi, klarifikasi apa? Ngapain gua klarifikasi berita-berita murahan," ujarnya.
Hotman pun membandingkan antara keluarganya dengan Nikita. Di mana ia merasa jauh lebih terhormat.
"Kamu tahu, saya dari keluarga yang terpandang. Tiga anak saya semua lulusan Inggris fakultas hukum, istri saya notaris," katanya.
Hal itu membuatnya tak pernah takut meladeni siapa pun. Sebab, ia merasa telah memiliki segalanya tanpa kekurangan.
"Sejak kapan Hotman takut? I have everything, I have money, I have bodyguard. Orang kayak lu, nggak mungkin gua takutin," ujar Hotman Paris.
Ia pun mempertanyakan prestasi dari Nikita Mirzani yang selama ini hanya didapatkan dari nyinyiran. Menurutnya, hal itu tak dapat memenangkan persaingan bisnis melawannya.
"Saya sudah terlalu maju, terlalu sukses. Sudah terlambat bersaing dengan saya. Buktikanlah prestasimu dengan prestasi, bukan dengan nyinyir. Orang nyinyir bukti ketidaksuksesan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar